Halaman

Rabu, 25 April 2012

Jogja Ke Candi Prambanan

Udah lama pengen banget berwisata ke Candi Prambanan, satu dari dua candi paling terkenal di Indonesia. Tapi rupanya Jogja terlalu luas. Tiap ke Jogja pasti hanya bisa berlama-lama di kotanya, nggak sempat untuk berwisata ke daerah-daerah wisata lain di sekitarnya.

Berdua dengan seorang sahabat, mengusung misi yang sama dengan kegiatan travelling lainnya, kondangan! Sebenarnya sih acara pernikahannya di Magelang, namun karena jarak Jogja-Magelang yang dekat dan karena tempat wisata di Magelang yang kurang potensial, akhirnya kami memutuskan untuk menikmati wisata di Jogja saja.




Tiba di Jogja sekitar pukul 05.30 WIB, kami memutuskan untuk derping around di kawasan Malioboro. Dan ternyata.... TETOT!!! Gak ada apa-apa di Malioboro! Ya iya sih. Jam segitu ada apaan di Malioboro. Tapi ternyata suasana tenang Malioboro terasa syahdu di pagi hari. Kendaraan yang tidak terlalu padat dan udara pagi yang sejuk jadi pengalaman yang berkesan buat gw, tersimpan di dalam kenangan sengan nama file 'Suatu Pagi di Malioboro'.
Sayangnya saat itu keadaan gw gak fully fit, badan agak hangat dan tidak berenergi. Suatu situasi yang tak tepat dan tidak menunjang acara wisata gw.

Karena laper, kami akhirnya memutuskan untuk makan soto ayam yang sedang mangkal di pinggir Jalan Malioboro. Tak dinyana, soto ayamnya endang cyinnn.... Entah lagi laper atau emang soto ayamnya memang enak.

Dengan keadaan yang masih kumel karena semalaman naik di kereta dan belom mandi. Kami memutuskan untuk langsung berangcut ke Candi Prambanan. Di dekat kami makan soto, ada halte busway Trans Jogja. Nyoih, busway inilah yang kami pilih sebagai kendaraan untuk pergi ke Prambanan. Mungkin karena terbiasa dengan halte busway TransJakarta yang gede-endong kali ya bok, jadi halte busway TransJogja kerasa sempit-sempit klaustrofobia gitu. Dan setelah menunggu sampai kami berbunga di setiap rantingnya, dateng juga bisnya. Bis seukuran feeder-busway Transjakarta itulah yang akan mengantar kami ke Prambanan.

One eternity later. Akhirnya kami sampe di halte busway paling dekat dari Prambanan. Ya, Anda Benar. Kami tidak turun di Prambanannya, haltenya 1 kilometer lebih dari kompleks candinya (T_T).
Di dekat halte ada kamar mandi umum, disitulah kami mandi dan berubah jadi 2 pangeran tampan yang hendak bertualang. (Yang mau muntah silakan ke kamar mandi dulu).

Setelah mandi kami langsung ke Prambanan naik becak. Murah kok, tapi lupa sih berapanya. Hehe... Sampailah kami di Kompleks Candi Prambanan. Dan ternyata rame loh pemirsa. Di loket kami ditawarkan paket combo ama mbak-mbak kasirnya. Paket combo tour candi Prambanan dan Candi Boko. Karena cuma nambah 15.000an, yasud akhirnya kami beli tiket combo.

Tentang Candi Prambanan
Menurut legenda kompleks candi Hindu terbesar ini dibandung oleh Bandung Bondowoso untuk menjawab tantangan Rara Jonggrang. Namun sayang mereka tidak berjodoh karena candi tidak selesai pada waktu yang sudah ditentukan. Gw gak tau apakah Bandung Bondowoso bisa move on atau gak, karena menurut legenda Roro Jonggrang itu cantik. Untuk mengenang perjuangan cinta Bandung Bondowoso, marilah sejenak kita mengheningkan cipta. Mengheningkan cipta, dimulai....
Kompleks candi ini terdiri dari 8 candi dengan rincian sebagai berikut (tsaelah...):
  1. Candi Siwa yang merupakan candi terbesar dan letaknya di tengah Candi Wisnu dan Candi Brahma,
  2. Candi  Brahma,
  3. Candi Wisnu,
  4. Candi Nandi yaitu candi wahana yang letaknya di depan Candi Siwa, Nandi merupakan kendaraan Dewa Siwa,
  5. Candi Angsa yang letaknya di depan Candi Wisnu, Angsa merupakan kendaraan Dewa Wisnu,
  6. Candi Garuda yang merupakan kendaraan Dewa Brahma, dan
  7. Dua Candi apit yang letaknya diantara 3 candi utama dan 3 candi wahana.
 

Setelah pulang dari Candi Boko, kami langsung derping around di Candi Prambanan, merasakan nuansa mighty-nya. Berikut beberapa foto jepretan saya.

Protected Under Armed Conflict Convention 1954. Keren.
Candi apakah ini?
Relief yang berkata dalam diam.
Saya dan Candi Siwa yang sedang dipugar. Gak bisa liat dalemnya (T_T).
Kayanya ini Candi Wisnu deh. CMIIW.
Relief dan stupa.
Harusnya relief bagian ini di kasih petunjuk mengenai maknanya ya. Agar wisatawan tak hanya sekedar melihat-lihat tapi juga tau.
Terlihat besar. Hanya itu komentar yg bisa saya berikan.
Beda tapi tetap saja bagi saya terlihat sama. *sigh*
Kalo nggak Candi Wisnu ya Candi Brahma :P
Adakah yang bisa memberitahu saya relief siapakah ini?
Atap ala candi Hindu
Ini Arca Wisnu di dalam Candi Wisnu. Akhirnya gw tau sesuatu juga. :')
Satu dewata Hindu diapit dua dewi yang kemungkinan adalah Apsara, gadis bidadari swargaloka. (Wikipedia)
Sepertinya sama dengan relief sebelumnya. Yang ini berbeda sisi candi saja.
Candi kecil ini namanya Candi Apit, terletak di candi para dewa dan wahananya.
Kalo tidak salah Candi Brahma. Kalo gak salah lho ya. :P
 Alhamdulillah. Perjalanan ke Candi Prambanan memperpanjang daftar tempat yang sudah gw kunjungi. Sayangnya di candi ini terlalu ramai, jadi nuansa magis dan dewa-dewanya kurang terasa. Suatu saat ingin lagi kembali ke sini. tapi dengan tanpa terburu-buru tentunya. Adios Prambanan - Jogjakarta! Semoga berjodoh kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komen Anda mencerminkan diri Anda.