Halaman

Jumat, 22 Agustus 2014

Perjalanan Ke Gunung Kerinci, Gunung Berapi Tertinggi Di Indonesia

Di sinilah petualangan dimulai....
Assalamualaikum...
Pada akhir tahun 2012 yang lalu, iya tahun 2012, di suatu siang nan cerah, gue di-PM dan diajak untuk terbang ke Sumbar, diajak ke Gunung Kerinci, gunung berapi tertinggi di Indonesia.
Tiger Airways baru saja membuka jalur penerbangan baru ke Bandara Minangkabau, promo cyiiiinnnn....
Dengan segenap uang yang ada, kami berlima, gue, bastian, vigor, sidik, dan uni etna, langsung membeli tiket pesawat CGK-PDG.


Berikut foto-foto perjalanan yang gue abadikan. Click to enlarge.
23 Januari 2013
Dini hari pukul 03.00 WIB gue udah ada di Stasiun Gambir. Gue, uni etna, sidik, dan bastian berangkat ke Bandara Soeta dgn naik Damri Bandara. Sampai di bandara, kami re-check bawaan, dirapihkan, dan dipisah-pisah agar setiap tas beratnya maksimal 20 kg. Karena Tiger Airways memberikan gratis bagasi 20 kg. Yang kelebihan berat, dipindahkan ke tas yg lain, tp tas kami gak ada yg seberat itu sih, kan belum ada bawaannya, hanya pakaian dan peralatan saja.
Pukul 07.10 kami mendarat di Bandara Minangkabau. Riang bukan main, pertama kalinya sih. Kami lalu naik bus tranex, kami akan mampir dulu di Universitas Andalas untuk bersiap dan bertemu dengan rekan pendaki dari Mapala Unand yang akan menemani kami ke Kerinci.
Setelah naik bus, naik angkot, dan naik mobil kampus Andalas, akhirnya kami sampai di Pusat Kegiatan Mahasiswa Unand. Kami bertemu dengan teman-teman baru di Mapala Unand yang baik hati. Kami mandi, sarapan, belanja, packing, dan istirahat. Di Unand inilah untuk pertama kalinya gue melihat dan menggunakan........ ATM PECAHAN Rp20.000!!!! Wkwkwkwkwk.... Pas tarik tunai, yg keluar banyak banget cooooyyyyy.... Wkwkwkwk.....
Berdelapan dengan 3 orang teman dari Mapala Unand, Andre, Andri, dan Laila, pukul 17.00 WIB kami berangkat ke Gunung Kerinci. Melewati kesyahduan alam Sumatra Barat, menembus gelap, diiringi hujan deras, jalan berlubang, dan berdesak-desakan di dalam mobil. Pukul 22.00 WIB akhirnya kami sampai di kaki Gunung Kerinci. Makan malam, kemudian bersiap tidur. Kami tidur di sebuah gubuk yang ACnya datang dari segala arah. Dingin abissss. Wkwkwkwk.....



Bersama anggota Mapala Unand yang lain.
24 Januari 2013
Pukul 08.30 WIB kami mulai pendakian kami. Berdelapan, petualangan kami dimulai. Diiringi gerimis rintik-rintik, jalur pendakian kami berlumpur. Biar greget.
Pukul 16.30 WIB kami sampai di Shelter II. Kami camping disitu, ada tanah lapang di kiri bawah yang cukup untuk 2-3 tenda. Keputusan kami tepat, karena jalur pendakian dari Shelter II ke Shelter III berat, apalagi kalo bawa carrier. Jalurnya curam, licin, banyak batang pohon yang menyilang menghalangi perjalanan. Waktu muncak, Gue yg cuma bawa tas kamera ama tas kecil aja kesusahan. Gue sih nyaranin buat bikin tenda di Shelter II, walau jauh dari puncak tapi cukup memudahkan pendakian. Tapiiiiii.... Ya tempatnya terbatas, klo udah penuh ya terpaksa camp di Shelter III.
Di Shelter II tempatnya terlindung dengan pepohonan, masih semriwing sih. Tp lumayan hangat. Daripada di Shelter III, tanahnya lapang dan terbuka, tidak ada pohon yang melindungi tenda dari angin kencang. Menurut cerita orang-orang yang kami temui, dulu pernah ada badai dan tenda-tenda beterbangan. Ya wajar, mengingat bentuk Shelter III yang tidak terlindung dengan pohon-pohon. Namun untuk urusan sumber air, di Shelter III ada sumber air, sedangkan di Shelter II tidak ada, sehingga harus irit-irit dalam menggunakan air untuk keperluan masak memasak.
Pagi hari di kaki Kerinci
Gubuk derita, angin dingin mengepung dari segala penjuru. Wkwkwk...
Kerinci dari kejauhan.
Jalur berlumpur Kerinci.


Ini foto di Pos III. Ada gubuk untuk berteduh dari gerimis rintik-rintik.
Shelter I, banyak pendaki yang memasak air panas untuk membuat susu atau kopi, sekedar mengisi perut sebelum melanjutkan perjalanan.

Shelter II. Vigor sedang berbincang dengan pendaki lain. Jalur di belakang Vigor adalah jalur pendakian ke atas. Tempat camping jalan masuknya ada di belakang pria berbaju kuning.

Masak makan malam. I have no idea what I'm doing.

25 Januari 2013
Pukul 04.00 WIB kami bertujuh memulai pendakian ke puncak. Laila tidak ikut muncak, jagain tenda dan masak sarapan untuk kami. Wkwkwk.... Terima kasih Laila.
Dan benar saja, jalur pendakian dari Shelter II ke Shelter III bener-bener greget. Ada juga bagian dimana kami harus bergelantungan berpegang pada batang pohon. Gak kebayang kalo sambil membawa carrier. Licin pula, karena batang pohon dan tanahnya masih basah oleh embun.
Sekitar 1,5 jam kemudian kami sampai di Shelter III. Suasana ramai oleh para pendaki yang bersiap naik. Kami sholat subuh Pukul 05.30 WIB, kemudian melanjutkan perjalanan.
Jalur pendakian ke puncak Kerinci gak kalah greget dengan Semeru, sama-sama pasir, namun bedanya kalo di Kerinci pasirnya padat, justru gue jadi takut kepleset karena gak bisa membenamkan kaki seperti di Semeru. Waktu mendaki, gue gak terlalu serem. Yang serem justru waktu turun. Pukul 07.10 WIB kami sampai di 'pelataran' puncak Kerinci. Menurut gue, pemandangan disini lebih bagus daripada di puncaknya. Selain karena bau belerang, di puncak pandangan tertutup kabut asap yang sesekali keluar dari dalam kawah. Kalo di pelataran, pandangan mata kita luas, kita bahkan bisa melihat ke bawah dengan jelas. PEMANDANGAN YANG LUAR BIASA!!!

Setelah santai sejenak, kami melanjutkan pendakian ke puncak. Pukul 07.40 WIB gue sampe di puncak bersama dengan 3 orang rombongan dari bank apa gitu, lupa. Luar biasa sekali rasanya ada di puncak. Namun bau belerang sesekali lewat dan nyegrak di hidung. Puncaknya tidak terlalu luas, untungnya pagi itu cuma ada 2 rombongan, kami dan 3 orang tadi. Santai sejenak, melihat kawah, pemandangan, sambil menunggu yang lain sampai. Secara, di kelompok kami gue yang pertama sampe. *uhuk* *benerin poni*
Setelah puas menikmati puncak dan berfoto narsis najis, pukul 08.30 kami turun dari puncak. Turunnya ternyata nyeremin, ya itu tadi, jalurnya berupa pasir padat, rawan kepleset. Sampai di pelataran, kami kembali istirahat, memakan perbekalan kami sambil menikmati pemandangan yang indah sekali. Alhamdulillah hari itu cuaca sangat cerah.
Pukul 09.25 kami turun dari pelataran. Jalurnya lebih menyeramkan lagi, gue saranin jangan jalan sendiri klo gak tau 'urat' jalurnya. Gue kira semua alurnya sama, jadilah gue pilih yang paling gampang, eh ternyata jalur yang gue pilih mengarah ke sebuah jurang. Aaaaakkkkk.....!!!!
Akhirnya gue harus naik lagi keatas dan kembali ke jalur yang benar. Bagi gue, itu pengalaman yang serem. Karena pada saat balik keatas, sedikit sekali batu yang bisa dijadiin pegangan dan pijakan, salah langkah, gue bisa kepleset dan nggelinding sampe bawah. Amit-amit jabang bayikkkk....
Pukul 10.38 WIB kami sampai di Shelter III, istirahat, bersantai menikmati pemandangan, kemudian melanjutkan perjalanan ke Shelter II. Sekitar satu jam kemudian kami sampai di Shelter II. Istirahat, makan, kemudian bongkar tenda dan packing.
Pukul 14.00 WIB kami turun gunung diiringi gerimis yang diselingi hujan. Jalanan berlumpur dan menggenang. Sepatu yang tadinya kering, telah basah kuyup sampe ke dalem-dalemnya. Kami sampai di kaki gunung pukul 17.00 WIB, langsung bersih-bersih di sungai yang letaknya sekitar 100 meter dari gubuk. Naiknya 7,5 jam, turunnya 3 jam. Wkwkwk.... Sangat tidak disarankan, karena kata bastian bisa bikin cedera kaki, tapi Gue, Vigor, dan Sidik memang setengah berlari waktu turun dari Shelter II. Makanya kami bertiga sampai duluan di gubuk. Kami ganti baju, makan, packing dan bersiap pulang.
Pukul 22.00 kami pulang, kembali ke Unand. Pukul 05.00 kami sampai di Mapala Unand. The End.

Fotoin Gue dulu bisa kali ya...
Peringatan: Ketiduran Membunuhmu.


Puncak, dari pelataran.
Pemandangan lautan awan dari pelataran.


Hutan-hutan terlihat jelas dari pelataran.
Merah Putih di puncak gunung berapi tertinggi di Indonesia.
Pemandangan dari puncak.
Pesan cinta untuk (calon) istri. Heheh...
The edge.
Chidik Celalu Cemunguth dan Vigor yang baru sampai puncak.
Kawah Kerinci
Just the three of us.
Pendaki Pengadilan Pajak!!!
Mapala Universitas Andalas
Pendaki PP & Mapala Unand.
Pelataran puncak Kerinci yang syahdu dengan pemandangan indah.
Shelter III dari atas.
Bongkar tenda.

Capek ya kak?
Akhir dari petualangan.

Demikian catatan perjalanan gue dan teman-teman di gunung berapi tertinggi di Indonesia, Gunung Kerinci. Gue berterima kasih kepada Tiger Airways yang sudah memberikan tiket promo, dan kepada Mapala Universitas Andalas atas keramahan dan escort-nya. Overall ini perjalanan yang menyenangkan, namun kelelahan dalam perjalanan sepertinya mengurangi keriangan saya. It's still a good adventure anyway. Grazzie Kerinci...!!!
Timeline Pendakian
23 Januari 2014
07.10 : Bandar Udara Internasional Minangkabau
09.00 : Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Andalas
17.00 : Berangkat menuju kaki Gunung Kerinci
22.00 : Sampai di kaki Gunung Kerinci
24 Januari 2014
08.30 : Pendakian dimulai
09.12 : Pos I
09.37 : Pos II, istirahat
10.28 : Pos III, istirahat
12.45 : Shelter I, istirahat
16.30 : Shelter II, camping di sini
25 Januari 2014
04.00 : Berangkat menuju puncak Gunung Kerinci
05.30 : Shelter III, istirahat dan sholat subuh
07.10 : Pelataran puncak Gunung Kerinci, istirahat
07.42 : Puncak Gunung Kerinci
08.30 : Turun dari puncak
09.01 : Sampai di pelataran, istirahat
09.25 : Turun dari pelataran
10.38 : Sampai di Shelter III, istirahat
11.30 : Sampai di Shelter II, packing
14.00 : Turun dari Shelter II
17.00 : Sampai di kaki gunung
22.00 : Pulang ke Unand
05.00 : Sampai di Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Andalas

5 komentar:

  1. Nice share gan,,, keep posting gan ,,, :ngacir:

    BalasHapus
  2. seru ya kerinci kalau hujan, lumpurnya gurih2 gmana getu???

    oiya gk ke danau gunung 7 sekalian ya??

    mampir ke gubuk saya juga ya penikmatnafas.blogspot.com

    Salam kenal :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak ke gunung 7 gan. Hiks....
      Salam kenal. Meluncur ke TKP.

      Hapus
  3. Informasi yang lenkap mendaki ke Gunung Kerinci dengan photo2 yang keren, trima kasih, salam kenal

    BalasHapus
  4. keren gan catper nya, oh ya mau nanya, untuk angkutan dari padang ke kaki kerinci itu ada no contactnya gak yah? kalao ada boleh di infoin ke saya 08561810300 atau email stevanusedison@Yahoo.co.id

    terima kasih,,

    BalasHapus

Komen Anda mencerminkan diri Anda.