Assalamualaikum, Annyeong Haseyo, Sampurasun...
Setelah sekian lama gak jalan, setelah sekian lama gak ngeblog, akhirnya saya jalan lagi, akhirnya ngeblog lagi.
Kisah perjalanan ini dimulai dari kerisauan 3 pemuda
Tujuan utama Saya ya hunting foto, beberapa kali mencoba human interest, ternyata malah mati gaya karena saya gak interest. Landscape, cinta pertama dan masih cinta smp sekarang. Selain itu juga mau nyobain ketangguhan dan kenyamanan ban tubles (baru) saya, Michelin Pilot Street seharga 800 ribuan sepasang, gak rela guweh klo belum nyobain ban mahal buat turing! Dan nyobain jaket mahal baru yang dibeli disaat kantong lagi pas-pasan, Jaket Respiro Versity R1-6.
Kami memutuskan turing tanggal 17-18 Mei 2014, dengan tujuan ke Curug Cikaso, dilanjutkan ke Ujung Genteng. Kali ini cuma berempat, Saya, Martin, Rhesa, dan Uway. Tidak bersama keluarga besar Alon-Alon Ae. Kami... AAA Perjuangan! *apeu*
Jumat, 16 Mei 2014
Pukul 23.00 Kami berempat ngisi BBM di Shell Tebet. Pertama kalinya saya pake Super-nya Shell, awal-awal sih enak, tarikan alus banget, responsif dan kenceng. Tapi kemaren beli Super lagi, rasanya biasa aja tuh. Wkwkwkwk....
Pukul 23.30 Setelah entah ngapain dan siap-siap, akhirnya kami berang-berang-dalam-kerucut, berangcuuuuttt....
Sabtu, 17 Mei 2014
Pukul 01.00 Tebet ke arah Pasar Minggu, Kalibata, Depok, Bogor, dan sampailah kami di Sukabumi. Istirahat sejenak di sebuah SPBU. Sekedar ngelurusin punggung. Jari tangan mulai beku, 50% karena dingin, 50% karena terus2an ngegenggem setang. Padahal udah pake sarung tangan merk Forester.
Pukul 01.20 Perjalanan dilanjutkan. Diluar dugaan, ternyata jalan yang dilewati gak sepi-sepi amat. Masih banyak kendaraan yang kami temui dijalanan, terutama truk-truk besar. Kondisi jalan jg bergelombang, ada juga lobang-lobang jahanam yang dilewatin. Alhamdulillah gak papa sih.
Turing dilanjutkan dengan sebuah agenda tambahan, nyasar. Saking kerennya pengetahuan saya tentang rute dan arah, saya gak tau klo kami lagi nyasar. Wkwkwkwk.... Sampai kemudian Martin kebingungan dengan jalannya, Martin bingung, kamipun bingung. Dan kami pun terhenyak dengan sebuah papan arah bertuliskan 'Bogor - Jakarta'. "Ini kita mau kemana sik??? Jakarta???"
Puter balik, kami ngisi BBM di SPBU Pertamina, sayangnya cm ada Premium, yaudah daripada diisi aer lah. Perjalanan puter balik dilanjutkan, berbekal petunjuk dari Google Maps, akhirnya kami sampai di jalan yang 'dikenali' oleh Martin.
Pukul 04.20 Kami sampai di Bojong Lopang. Di seberang terminal, di sebuah masjid, Saya dan Uway bersiap sholat shubuh sementara Martin dan Rhesa langsung pelor di bangku sebuah warung. Selesai sholat Saya dan Uway senderan di tembok masjid sambil 'bobo-bobo lucu'. Belum juga tidur, udah dibangunin Martin. Pukul 05.00, perjalanan dilanjutkan.
Pukul 05.45 Uway minta istirahat karena melihat ada pemandangan yang foto-able. Kami istrirahat, Uway moto.
Pukul 06.30an Perjalanan dilanjutkan. Melewati jalanan menanjak nan berliku, dengan dibelai dinginnya angin dan hangatnya sinar matahari. Heavenly moment. Agak-agak hell karena banyak 'jebakan betmen' berupa lobang-lobang diantara jalan yang (lumayan) alus.
Kami jalan terus, sekali istirahat di sebuah warung, kemudian lanjut lagi. Dan kami tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan turing kali ini untuk.... nyasar. Lagi.
Pukul 09.30an Akhirnya kami sampai di pintu masuk lokasi wisata Curug Cikaso. Kami diminta membayar retribusi oleh mamang-mamang berseragam pemda sebesar Rp8.000 per orang, anehnya kami gak dikasih semacam karcis tanda retribusi. Yaudah lah, murah.
Ibarat kredit motor, pintu masuk tadi ternyata cm DPnya, cicilannya masih panjaaannnggg. Karena ternyata Curug Cikaso masih jauh banget!
Setelah jalan, dan di-PHP "5 kilo lagi" oleh seorang bapak, akhirnya kami melihat papan bertuliskan Curug Cikaso.
Pukul 10.30 Kami benar-benar sampai di lokasi wisata Curug Cikaso. Kami parkir di sebuah warung, istirahat, ganti baju, makan. Kemudian kami menuju TKP curug. Diperjalanan kami menemukan lagi 'pintu masuk' ke Curug Cikaso, oleh mamang-mamang bertampang preman kami diminta bayar lagi, kami diberi beberapa karcis sekaligus. Salah satu karcisnya bertuliskan 'Jasa Tanah', inilah yg rupanya diceritakan oleh ibu warung, kami akan diminta untuk membayar 'retribusi' kepada pihak pemilik sawah yang sawahnya akan kami lewati saat menuju Curug Cikaso.
Setelah berjalan cukup jauh, kami melihat lagi ada 'pintu masuk' yang ketiga, kami diminta untuk membayar jasa kebersihan lokasi wisata sebesar 2.000 rupiah. Rasanya kaya diperas, "Ini bayar apa lagi mbak?" Untung mbaknya cakep dan ramah, jadi kami hanya bs menggerutu di belakang.
Saya, Martin, dan Uway langsung hunting, sementara rhesa juga ikutan moto-moto sambil lirak-lirik
Pukul 13.00 Kami kembali ke warung/tempat parkir. Setelah bersiap, kami lanjutkan perjalanan ke Ujung Genteng.
Pukul 13.30 Kami melanjutkan perjalanan.
Pukul 14.30 Kami sampai di Ujung Genteng. Kami langsung mencari penginapan untuk tidur malam ini. Akhirnya kami mendapatkan penginapan seharga 400rb dengan fasilitas 2 ekstrabed, TV, dan AC. Aslinya sih kamarnya 350rb, ekstrabed @35rb. Tapi mamang yg jaga ga tahan ama rayuan Martin.
Malamnya kami memutuskan untuk full istirahat. Kami kemudian mencari tempat untuk makan malam, menyusuri jalan UG yang sepi, di sisi kanan kami banyak tempat karaoke2 dengan gadis-gadis menor menunggu di teras-terasnya.
Setelah makan, kami langsung kembali ke kamar, yang lain langsung tidur, sementara Saya main 2048 smp pukul 22.00.
Inilah Curug Cikaso |
Uway Najis & Rhesa Najis |
Panorama Curug Cikaso |
Naik perahu dr Curug ke parkiran 20rb saja. Kalo bolak-balik 60rb. |
Senja di Ujung Genteng |
Minggu, 18 Mei 2014
Pagi-pagi kami menikmati syahdunya suasana pagi di UG. Deburan ombak, angin pantai, dan langit biru. Mengobati rasa tidak puas saya karena merasa Curug Cikaso agak anti-klimaks, mungkin karena saya tidak terlalu suka Curug.
Pukul 08.30 Kami sudah selesai packing dan bersiap berangkat. Kami mampir sejenak di salah satu spot pantai untuk berfoto.
Pukul 09.00 Barulah kami meninggalkan UG. Kami sarapan dulu di sebuah warung, kemudian melanjutkan perjalanan.
Pukul 16.00 Akhirnya kami sampai di Bogor.
Pukul 18.00 Kami sampai di Tebet. Alhamdulillah....
Pagi di Ujung Genteng |
Penginapan tempat berteduh dari terik matahari dan hujan. |
This is us! |
Semoga keluarga besar Alon-Alon Ae bisa mengagendakan touring bersama. Uhuk...
Adios Cikaso & Ujung Genteng! Wassalamualaikum...
NB:
1. Jaket Respiro Varsity R1-6 lumayan bagus. Bagian dada bener2 melindungi dari terpaan angin malam yg dingin, sama sekali gak kerasa anginnya. Namun dibagian lengan ke sikut agak-agak semriwing ya, adem gitu.
2. Ban Michelin Pilot Street dengan isi nitrogen sakti bro. Beberapa kali kena lobang dan jalan jelek tapi masih unyu-unyu aja. Paling-paling shockbreaker yg jadi reyot karena lobang. Hiks....
ke cikaso naik motor mas? keren apa gak cape tuh? :D
BalasHapusYa capek dong, tapi gak secapek naik gunung kok.
HapusKan malemnya tidur yang cukup di penginapan. :D
boleh tau rute simpelnya mas? mau berangcut juga dari depok ke ujung genteng. #singlefighter
BalasHapusTerima kasih gan infonya, kebetulan saya dari Tangerang ingin mengunjungi Curug Cikaso
BalasHapusrute Curug Cikaso nya sangat lengkap