Halaman

Selasa, 27 September 2011

Taman Proklamator

Assalamu'alaikum...

Pernah gak terbersit dalam pikiran kalian "Eh...eh...eh... Dulu pembacaan teks proklamasi dimana ya bok? Bukan di PIM pastinya kan ya? Apalagi di Sevel, pasti rempong deh cyin."
Gw pernah. Awalnya sih gw mau ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, gw mau nyari tau dulu gimana awal-awalnya proses Proklamasi diwujudkan. Men, ini proklamasi men. Penting banget buat negara kita. Klo dulu kita kagak buru-buru proklamasi. Bakal laen ceritanya, belom tentu sekarang gw bisa nge-twit apalagi posting blog.

Cerita berawal dari nyasarnya abang tukang ojek nganterin gw. Gw request-nya sih ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, eh si abang bawa gw ke tempat ini. Abisnya dari 'Museum Perumusan naskah Proklamasi' si abang cuma nangkep bagian 'Proklamasi'-nya doang. Jadilah gw terdampar di mari, di Jalan Proklamasi. Pertama liat gw langsung takjub. Gw langsung masuk dan mulai deh jeprat-jepret di mari. Dari sinilah cerita dimulai....

Secara keseluruhan, sebenarnya ini bisa dibilang 'komplek' ya. Coz di lokasi ini ada 4 bangunan sejarah. Yang pertama Tugu Proklamasi a.k.a. Tugu Petir, yang kedua Monumen Pembacaan Teks Proklamasi, trus gedung penanda dimulainya Pembangunan Nasional Semesta Berencana, ama satu lagi Tugu Peringatan Satu Tahun Republik Indonesia.



Tugu Peringatan Satu Tahun Republik Indonesia
Atas permintaan Ratulangi dan Mien Wiranatakusumah, Dra. Yos Masdani Tumbuan, seorang mahasiswi anggota Ikatan Wanita Djakarta membuat tugu ini. Yang aneh, permintaan ini tanpa didukung dengan dana. Alhasil, Yos Masdani dan kawan-kawannya harus mencari dana untuk pembangunan tugu ini. Makanya di salah satu sisinya tertulis 'Atas Oesaha Wanita Djakarta'. Akhirnya, pada tanggal 17 Agustus 1946 tugu ini diresmikan.

Pada tanggal 14 Agustus 1960 Angkatan '45 menginginkan agar tugu yang mereka sebut dengan Tugu Linggarjati ini dimusnahkan. Pada tanggal 15 Agustus 1960 tugu ini pun lenyap.
Tahun 1968 tugu ini dibangun kembali atas usulan Gubernur Ali Sadikin. Setelah tertunda sekian lama, akhirnya (replika) tugu ini selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1972.

(Replika) Tugu Peringatan Satu Tahun Proklamasi 
Tugu Proklamasi a.k.a. Tugu Petir
Ini dia yang namanya Tugu Proklamasi. Gw gak tau apa makna dibalik simbol petirnya. Tugu ini juga disebut Tugu Petir, you know why lah ya. Tinggi tugu ini 17 meter, sesuai dengan permintaan Bung Karno sebagai arsiteknya. Pesan Bung Karno tentang tugu ini "...untuk tugu sadja jang mendjulang kelangit 17 meter tinggi, terbuat dari­ pada perunggu, sekelilingnja satu taman jang indah, dimana kita punja anak-anak kita bersenang-senang setiap hari." So sweet banget yak presiden kitah, ampe mikirin tempat bersenang-senang 'anak-anak kita' segala.

Gw gak tau ini tugu beneran dari perunggu apa bukan. Pas gw pegang sih 'rasa' semen. Sayang gw gak sempet ngejitak ni tiang, kan bisa ketahuan tuh perunggu atau bukan.
Oh iya, untuk Gedung penanda dimulainya Pembangunan Nasional Semesta Berencana bisa dilihat dibelakang Tugu Proklamasi ini.
Tugu Proklamasi
Monumen Pembacaan Teks Prolamasi
Inilah dia patung dua orang proklamator Indonesia. Dua orang yang kemudian menjadi Presiden dan Wakil Presiden pertama republik ini. Dibelakang patung terdapat 17 bilah 'sirip' yang melambangkan tanggal kemerderkaan Indonesia. Ditengahnya terdapat marmer hitam dengan ukiran teks proklamasi.


Marmer hitam dengan ukiran teks proklamasi
Diresmikan tanggal 17 Agustus 1980 oleh Presiden Soeharto
Pada saat hari libur, banyak anak-anak yang bermain disini. Hal ini sesuai dengan impian Bung Karno. Eh, cuma anak kecil loh. Klo yang udah dewasa maen bolanya diluar lokasi taman.
Sempat terharu juga melihat mereka berfoto di depan patung founding father, anak-anak ini adalah generasi penerus bangsa, pewaris republik ini. Semoga kelak mereka bisa membangun Indonesia menjadi lebih baik.


Suasana asri Taman Proklamasi. Blue Sky! Perfect weather isn't it?!
Irfan Bachsin?

Demikian cerita tentang nyasar membawa berkah dari gw. Kelak klo movers udah pada punya anak, jangan lupa diajak kemari. Dikenalkan dengan sejarah. Sejarah bagaimana awal-awal pembentukan negara ini.
Terima kasih sudah menyimak. Sampai berjumpa di postingan berikutnya.
Wassalamu'alaikum...


Sumber data Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komen Anda mencerminkan diri Anda.